Minggu, 30 Desember 2012

HARAPAN PALING MULIA ADALAH MENJADI PRIBADI YANG BERGUNA UNTUK SEMUA YANG ADA DI DUNIA INI

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.

Manusia dan Harapan selalu berdampingan dalam kehidupan. Semua manusia mempunyai harapan yang melekat pada dirinya agar apa yang diinginkan akan  tercapai dengan baik. Manusia hidup tanpa harapan meerupakan manusia yang tidak ada tujuan hidup dalam dirinya, semua manusia harus mempunyai harapan baik itu keyakinan sendiri maupun kenyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa. Harapan akan terjuwud jika manusia itu mau berusaha, berdoa dan berikhtiar kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setiap manusia pasti mempunyai harapan dalam hidupnya. Setiap manusia juga pasti berharap bahwaharapan yang ia inginkan dapat terwujud. Dan itulah sebabnya, manusia sering tidak bersyukur akan apa yang ia peroleh. Apa yang telah diberikan oleh Allah pada dirinya, walaupun itu tidak sesuai dengan harapannya. Bersyukur adalah tanda menghargai segala pemberian-Nya atas segala yang diharapkan. Terkadang sebuah harapan memang tidak sejalan dengan apa yang diterima. Janganlah pernah merasa pesimis akan sebuah harapan yang telah diharapkan. Harapan adalah sebuah pencapaian yang tertunda, jika kita percaya pada harapan tersebut, maka harapan tersebut juga akan percaya kepada kita. 

Harapan merupakan sesuatu yang mutlak dimiliki oleh setiap manusia. Harapan biasanya bersifat sementara, bila harapan tersebut terwujud, maka seseorang akan melupakan harapan tersebut dan akan kembali berharap. Namun jika harapan tersebut tidak juga terwujud, orang tersebut akan terus berharap dan berharap, agar harapannya tersebut menjadi nyata. Sangatlah teramat bahagia jika harapan yang diharapkan dan dimohonkan dapat terwujud, karena sebuah harapan dapat dikatakan sebagai permintaan yang secara spontan secara langsung datang dari dalam diri seseorang untuk menginginkan sesuatu menjadi nyata sesuai apa yang diinginkan dirinya.

Harapan (ar-rajā’) tidak boleh sirna selama manusia masih menjalani hidup. Ia harus tetap tumbuh seiring dengan rasa optimis (tafāul) dalam menghadapi kehidupan. Harapan adalah oksigen bagi jiwa yang menjalani kehidupan dengan penuh optimisme. Tanpa adanya kekuatan dari harapan dan optimisme, derasnya gelombang kehidupan akan menghanyutkan manusia dalam keputusasaan. Apalagi, keputusasaan, di samping melemahkan semangat berjuang, sifat ini bukanlah karakter dari hamba yang beriman.
Harapan terbesar dalam hidupku adalah membahagiakan semua orang yang berada disisi ku, siapapun mereka aku akan membuat mereka tersenyum saat mereka ada didekatku. Aku ingin menjadi seorang wanita yang banyak dicintai dan disayangi oleh semua orang, memiliki arti bagi mereka, menjadi bagian dari hidup mereka, dan selalu memperbaharui diri untuk menjadi yang terbaik untuk mereka. Orang tuaku adalah jiwaku, saudara-saudaraku adalah hatiku, dan semua orang yang mencintai dan menyayangiku adalah jantung ku. Darah yang mengalir ditubuhku adalah kasih sayang dari orang-orang yang menyayangiku, sedangkan nafas dalam jatungku selalu berdetak berkat semua orang yang membenciku. Mereka semua motivasiku untuk menjalani hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar