SIAPA SI YANG GA TAU WISATA AIR TERJUN CIBODAS BOGOR ?BAGI ORANG INDONESIA TEMPAT INI PASTI UDAH GA ASING LAGI , TEMPAT REKREASI BERSAMA KELUARGA YANG PALING PASS .. GA PERCAYA ? YUKK KULIKK
Raya Cibodas terletak sebelum Pasar Cipanas. Kebun
Raya Cibodas bisa ditempuh melalui dua jalur, dariSimpang Tiga Paregrejen sejauh lima
kilometer, dan dari Simpang Cibodas, dengan jarak kurang lebih sama.
Taman wisata yang didirikan pada 1852 olehJohannes Elias Teijsmann itu
memanjakan pengunjung dengan berbagai pilihan. Bila ingin sekadar jalan-jalan,
pengunjung bisa memutari lokasi kebun raya yang dipenuhi pohon-pohon rindang.
Salah satu objek favorit ialah Araucaria Avenue, jalan setapak dari bebatuan
yang dinaungi jajaran tumbuhan Araucaria.
Namun, bila
ingin berwisata sambil menambah ilmu, bisa juga mampir ke Taman Lumut Cibodas.
Taman Lumut Cibodas, sangat cocok dijadikan tempat belajar atau penelitian. Di
dalam Taman Lumut, diperkirakan ada 216 jenis lumut dan lumut hati, yang
dikumpulkan dari seluruh Indonesia.
Selain Taman
Lumut, Kebun Raya Cibodas juga menyimpan koleksi anggrek, rhododendron, kaktus,
mawar, tanaman obat, dan lain-lain. Kebun Raya Cibodas, pada awalnya didirikan
untuk menampung koleksi tumbuhan dataran tinggi tropis basah, seperti berbagai
tumbuhan runjung dan paku-pakuan.
Satu
kegiatan pelepas stres yang mengasyikkan dilakukan di Kebun Raya Cibodas adalah
penjelajahan objek-objek wisata alam. Salah satu objek wisata alam yang relatif
mudah dijangkau, yakni Air Terjun Ciismun, yang dituliskan Ci Ismun di papan
petunjuk lokasi. Kehadiran air terjun ini bisa dibilang sebagai bonus tambahan
bagi pengunjung yang menyempatkan waktu berkunjung ke Cibodas. Namun, untuk
bisa menikmati keindahan air terjun setinggi 25 meter tersebut, pengunjung
harus rela berjalan melintasi track (lintasan) berbatu.
Pepatah mengatakan, bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian. Demikian pula, pengunjung Air Terjun Ciismun harus
rela berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit. Pengorbanan di lintasan yang
terkadang menanjak itu akan terbayar lunas saat melihat keindahan Air Terjun
Ciismun.
Jalur yang
disediakan pengelola terbilang sangat bersahabat. Bebatuan kecil digunakan
sebagai pijakan. Jadi, pengunjung hanya perlu mengikuti lintasan yang sudah
ditata hingga ke lokasi air terjun.
Menapaki lintasan Ciismun juga tidak membosankan.
Pemandangan kiri kanan di sepanjang jalan sangat indah. Lereng bukit yang
terjal dan penuh pepohonan menjadi teman sempurna. Suara gemuruh air sungai
yang kerap terdengar di sepanjang lintasan, adalah iringan musik alami
yang meredam kebosanan, mengingatkan suasana sebuah pedesaan.
Berjalan
santai di sepanjang lintasan juga tidak melelahkan. Jalur itu sangat
bersahabat, tidak terlalu menguras tenaga. Lintasan tersebut juga aman untuk
semua golongan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Di antara
pengunjung pada Minggu pagi di akhir Maret itu, misalnya, terlihat pasangan
muda dengan anak-anak balita mereka.
Pada jarak
sekitar 500 meter dari titik awal, pengunjung bisa bernapas sejenak di tempat
peristirahatan. Sambil meluruskan kaki, pengunjung bisa menikmati hangatnya teh
dan kopi atau menyantap mi rebus. Dari tempat peristirahatan itu, Air Terjun
Ciismun sudah terlihat.
Cibeureum
Dari jarak
sekitar 100 meter, air terjun seperti butiran permata yang jatuh. Air Terjun
Ciismun diapit Bukit Agropolitan dan Bukit Cibodas. Bila dipandang dari
kejauhan, air terjun seperti tempat pertemuan dua bukit besar itu. Untuk bisa
merasakan dinginnya air terjun, pengunjung harus melewati sungai dangkal yang
penuh bebatuan.
Pada jarak
lima meter tempat air terjun jatuh, hawa dingin terasa menggigit tulang. Untuk
pengunjung yang berasal dari kota besar, dinginnya air terjun Ciismun bisa
langsung membuat menggigil. Kenyataannya, hawa dingin tidak menyurutkan niat
pengunjung mencicipi guyuran air. Beberapa pengunjung tampak mengambil posisi
nyaman di bawah air terjun. Tidak malu-malu, lima pemuda bertelanjang dada
mandi di air terjun. Pengunjung lainnya, cukup menikmati percikan air terjun
dengan memilih duduk di atas bebatuan.
Di lokasi
itu tersedia toilet untuk membersihkan diri seusai menikmati kesegaran air
terjun. Bangunannya sederhana dan jumlahnya terbatas. Airnya yang jernih dan
dingin, dijamin menyegarkan seluruh badan.
Di lintasan
itu, bisa dijumpai bocah-bocah cilik yang menawarkan jasa angkut barang atau
menemani pengunjung berjalan di lintasan.
Porter-porter
cilik yang jumlahnya belasan itu sangat gigih menawarkan jasa. Mereka akan
terus membujuk sampai pengunjung memberikan uang kecil sebagai upah. Tidak
perlu banyak, cukup Rp 1.000 sudah bisa membuat mereka senang.
Sebut saja
namanya Ujang, seorang porter cilik yang pantang menyerah menawarkan jasa antar
kepada pengunjung. Sambil bercerita tentang hidupnya yang pas-pasan, Ujang
mencoba mengambil hati pengunjung demi memperoleh upah.
“Uangnya buat beli buku sekolah. Ujang bisa mengantar atau membawakan barang sampai ke
pintu keluar,” paparnya kepada seorang pengunjung yang berjalan santai pulang
ke pintu keluar Air Terjun Ciismun.
Selain Ciismun,
objek wisata air terjun lain yang bisa dikunjungi adalah Air Terjun Cibeureum.
Perjalanannya lebih menantang.
Air Terjun
Cibeureum terletak di kawasan Taman Nasional Gede-Pangrango, yang berbatasan
dengan Kebun Raya Cibodas. Perjalanan menuju Air Terjun Cibeureum, dapat
ditempuh dalam dua jam perjalanan dari pintu masuk taman nasional.
Berbeda
dengan Ciismun, jalur lintasan menuju Cibeureum menanjak. Perlu tenaga yang
benar-benar fit untuk mencapainya. Namun, tenaga yang terkuras selama
perjalanan, tidak akan sia-sia, karena air terjun Cibeureum tidak kalah
mempesona dibandingkan Ciismun. Tirai air lebih lebar, karena dinding tebing
tempat jatuhnya air lebih lebar daripada Ciismun.
Air terjun
Cibeureum menjadi lokasi favorit persinggahan bagi para penjelajah dalam
pendakian ke Gunung Gede.
Sumber:[SP/Kurniadi-Elvira Anna
Siahaan / www.suarapembaruan.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar